Kendari
(10/5/2016), Komisi IV DPR Ri melakukan kunjungan kerja di Propinsi Sulawesi Tenggara
dan salah satu obyek kunjungannya adalah Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari.
Rombongan
Komisi IV DPR RI dipimpin oleh H. OO Sutisna, SH dari Fraksi Gerindra dengan anggota ONO SURONO dari Fraksi PDIP,
HENKY KURNIADI dari Fraksi PDIP dan VIVI SUMANTRI JAYABAYA, S.Sos dari Fraksi
Partai Demokrat. Turut hadir dalam kesempatan ini Dirjen PDSKP, Direktur
Pelabuhan Perikanan, Kapus Karantina Ikan, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian
Pertanian serta pejabat pusat dan daerah Lingkup Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
Kunjungan
ini diawali dengan ucapan selamat datang oleh Kepala Pelabuhan Perikanan
Samudera Kendari (Frits Penehas Lesnussa). Selanjutnya sambutan disampaikan
oleh Ketua Tim Komisi IV DPR RI (H. OO Sutisna, SH).
Dalam
sambutannya Oo Sutisna menyampaikan bahwa kunjungan kerja Komisi IV DPR RI di
Provinsi Sulawesi Tenggara khususnya di PPS Kendari akan memberikan kontribusi
yang baik bagi masyarakat di daerah ini. Kunjungan ini juga akan menyoroti
lamanya pengurusan perizinan kapal yang selama ini dinilai terlalu lama, untuk
itu DPR RI menyarankan untuk membuka Gerai Perizinan dalam mengatasi hal
tersebut. Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari dipilih sebagai salah satu
tempat yang diprioritaskan membuka gerai Perizinan. Disamping itu kunjungan ini
juga untuk mendengarkan keluhan dan permasalahan dari masyarakat nelayan
ataupun pengusaha yang ada di wilayah kerja PPS Kendari.
Dirjen
Penguatan Daya Saing Kelautan Perikanan menyampaikan dalam sambutannya, bahwa
kehadiran Komisi IV DPR RI di PPS Kendari diharapkan akan menjembatani
permasalahan yang dihadapi nelayan terkait dengan pemberlakukan regulasi yang
bagi sebagian masyarakat masih dirasa memberatkan.
Namun
demikian harus dipahami bersama bahwa kebijakan yang ditempuh oleh Menteri
Kelautan dan Perikanan dalam pemberlakukan regulasi yang sudah ada tentu
berharap bahwa kepentingan nelayan kecil dapat terlindungi.
Sesungguhnya
perubahan yang dilakukan membutuhkan pengorbanan, perubahan yang tidak biasa
menjadi sulit dilakukan jika tidak didasari dengan asumsi bahwa perubahan ini
dilakukan demi melindungi kepentingan rakyat kecil yang selama ini
terpinggirkan. Mudah-mudahan usaha dan kerja keras serta ketulusan yang
dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan selama ini dapat kita lihat
hasilnya 10 atau 20 tahun ke depan, dan hasilnya dapat dinikmati anak cucu
bangsa ini ke depan.
Penyampaian
materi Kepala PPS Kendari menggambarkan tentang kondisi exissting PPS Kendari
saat ini, program kerja jangka menengah Tahun 2015-2019 PPS Kendari meliputi : (1) Pengerukan Kolam Pelabuhan,
(2) Pembangunan dermaga sisi barat untuk kebutuhan kapal nelayan, (3)
Penambahan instalasi suplay air bersih, (4) Pembangunan instalasi pengolahan
air limbah kavling sisi barat, (5) Pematangan lahan industri perikanan, (6)
Pembangunan sarana jalan, drainase dan trotoar kavling sisi barat, (7)
Pembangunan pos pelayanan terpadu, (8) Pembangunan pagar kawasan pelabuhan, (9)
Penataan kawasan lingkungan pelabuhan yang berwawasan Eco Fishing Port.
Program-program
di atas harus didukung dengan rencana strategis yang dapat menjamin kepastian
pelaksanaannya, untuk itu Kepala Pelabuhan juga menyampaikan bahwa Rencana
Sasaran Strategis PPS Kendari 5 (lima) tahun ke depan adalah (a) meningkatnya
investasi swasta, (b) meningkatnya kinerja operasional pelabuhan, (c)
Terpenuhinya standar mutu ikan dan kepastian pasar, (d) terwujudnya pengelolaan
perikanan tangkap yang partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan, (e)
Terselenggaranya operasional kapal perikanan, serta (f) terwujudnya
kesejahteraan masyarakat nelayan, demikian kata Kepala Pelabuhan.
Program-program
besar yang direncanakan di atas kata Frits P. Lesnussa harus dilakukan dengan
perencanaan dan dukungan anggaran yang memadai. Ini menjadi penting disampaikan
dalam forum ini, karena Komisi IV DPR RI adalah komisi yang tepat untuk
mendengarkan dan mempertimbangkan program-program yang telah disusun oleh UPT
seperti PPS Kendari.
Frits
P. Lesnussa juga menyampaikan tentang pelaksanaan Gerai Perizinan Perdana yang
dilakukan di PPS Kendari pada tanggal 20 s.d. 22 April 2016. Dimana hasil yang
diperoleh adalah (a) jumlah kapal keseluruhan yang berpangkalan di PPS Kendari
sebanyak 741 kapal dan yang melakukan pengukuran ulang sebanyak 136 kapal atau
sekitar 18,3% (<30 GT sebanyak 96 kapal dan >30 GT sebanyak 40 kapal),
(b) pemilik kapal yang sudah mengurus SIUP sebanyak 18 orang, SIPI sebanyak 11
kapal dan penerbitan buku kapal 20 kapal yang dilaksanakan selama 3 (tiga)
hari, (c) untuk pelaksanaan optimalnya penerapan PERMEN KP Nomor 11 Tahun 2015
tentang Standar Pelayanan Minimum Gerai Perizinan Kapal Hasil Ukur Ulang,
kiranya dapat dilakukan Gerai Perizinan Tahap II.
Diakhir
pertemuan dilakukan penyerahan Cindera Mata dari Komisi IV DPR RI yang
diserahkan langsung oleh Ketua Tim H. Oo Sutisna, SH kepada Kepala PPS Kendari (Ir.
Frits Penehas Lesnussa, M.Si) dan sebaliknya dari Kepala PPS Kendari kepada Tim
Komisi IV DPR RI. (Fin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar